(Adakah Penurunan Capaian Kompetensi Masa Pandemi Pada Satuan Pendidikan SMA Di KCD Pendidikan Wilayah 1?)
Dr. H. Bambang Supriyadi, M.Pd. dan Team
Menyoal output dari suatu pembelajaran adalah hasil penilaian yang kredibel dan valid. US sekolah satu-satunya mengukur ketercapaian kompetensi peserta didik diakhir proses pembelajaran di kelas 12. Learning Loss (Kehilangan Pembelajaran) merujuk kepada sebuah kondisi hilangnya sebagian kecil atau sebagian besar pengetahuan dan keterampilan dalam perkembangan akademis yang biasanya diakibatkan oleh terhentinya proses pembelajaran dalam dunia pendidikan. Learning loss ternyata tidak terbukti untuk pembelajaran di SMA Kabupaten Bogor
Sekolah merasakan kesulitan dengan keterbatasan dalam memberikan materi ajar kepada siswa. Jam belajar mengajar berkurang, materi pelajaran tidak tersampaikan dengan baik, dan sulitnya mengajar materi yang bersifat praktikum, sehingga hal ini menimbulkan rasa was-was di kalangan pelaku dan pengamat pendidikan.
Dari permasalahan learning loss ini, dikhawatirkan siswa akan mengalami kesulitan belajar setelah masa pandemi Covid-19 usai. Jika kualitas siswa menurun, nantinya akan berimbas pada pembangunan pendidikan secara keseluruhan dan juga dunia kerja. Tidak mengherankan bila muncul saran-saran yang berisikan gagasan untuk memperpanjang lama tahun belajar. Beberapa diantaranya mengusulkan masa belajar diperpanjang selama 6 bulan, ada juga yang menyarankan diperpanjang selama satu tahun, dan ada pula yang menyarankan diperpanjang sesuai lama dari pandemi ini.
Namun, apakah learning loss yang terjadi pada para siswa ini murni diakibatkan oleh sistem PJJ dan pandemi?
Dilihat dari konsep learning loss yang dipakai di Indonesia dan di luar negeri, terdapat perbedaan yang mencolok. Di Indonesia, konsep learning loss hanya dipahami sebagai bentuk penurunan daya kemampuan siswa akibat adanya pandemi Covid-19. Berdasarkan konsep, learning loss sendiri sebenarnya dapat terjadi karena beberapa hal semisal liburan sekolah, tidak masuk sekolah, pengajaran yang tidak efektif hingga putus sekolah. Sedangkan di luar negeri, konsep learning loss ini adalah suatu kondisi hilangnya atau menurunnya pengetahuan dan keterampilan siswa yang disebabkan oleh kekurangan atau terputus secara berkelanjutan dalam pendidikan.
Jika saya tekankan pada konsep learning loss secara menyeluruh di Indonesia, hal ini terjadi akibat dari adanya pengajaran yang kurang efektif. Jika melihat kebelakang sebelum terjadi pandemi, para siswa sudah sering mengalami learning loss yang tidak pernah disadari oleh guru, dinas pendidikan dan pemerintah.
Setelah diberlakukannya sistem pembelajaran daring oleh pemerintah justru semakin memperparah ketidakefektifan dalam proses belajar mengajar. Selain karena rendahnya tingkat pemahaman guru tentang teknologi, kebingungan para guru mengenai kebijakan pemerintah yang diambil masih belum relevan dengan realitas di Indonesia. Saat ini hanya ada pengajaran yang berupa soal-soal tanpa adanya pembelajaran terlebih dahulu.
Dari hasil analisis data pembelajaran masa normal dan masa pandemi, tidak terdapat penurunan hasil capaian kompetensi peserta didik. Rata-rata peserta didik mengalami kenaikan yang signifikan. Ini diukur dari membandingkan hasil USBN tahun 2018 dan US tahun 2022, bila dianggap sama tingkat kesulitan dan validitas maupun reabilitas soal US. Faktor lain juga dengan mengabaikan generasi yang diukur. Karena ada pada generasi yang berbeda.
Faktor lain yang tidak terkontrol adalah dua cara pemeriksaan lembar jawaban yang berbeda. Pemeriksaan USBN tahun 2018 masa normal menggunakan mesin scanner cenderung hasil yang didapat hasil nilai yang homogen (relati sama). Standar deviasi maupun gradasi nilai tidak begitu tinggi, baik sekolah negeri maupun swasta dan sekolah di kota maupun di pelosok daerah.
Pemeriksaan lembar jawab US tahun 2022 siswa pada masa pandemi menggunakan guru bidang studi sekolah masing-masing menghasilkan data nilai yang sangat bervariasi. Gradasi maupun standar deviasi nilai sangat tinggi. Rerata tiap sekolah juga sangat beriatif
Populasi adalah semua SMA di KCD Wilayah 1, pengambilan sampel, sampel jenuh dimana semua populasi adalah sampel penelitian
Demikian hasil analisis data komparasi USBN 2018 dan US 2022. Kekurangan metode ini adalah membandingkan data yang diolah dengan mesin scanner dan human (personal individu), sehingga hasil penelitian tidak bisa untuk membantah teori pembelajaran masa pandemi bisa mengakibatkan learning loss
Semoga bermanfaat
DATA HASIL US 2021 2022 KCD WILAYAH I