(Dr. Bambang Supriyadi, M.Pd.)

Kurikulum merdeka mengapdobsi sistim SKS (satuan kredit semester). Jadi satuan pendidikan menerapkan Kurikulum Merdeka dan tetap menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS). Namun, tetap harus merujuk pada Capaian Pembelajaran (CP) yang ada

Kurikulum Merdeka memiliki pendekatan pembelajaran berdiferensiasi yang sejalan dengan program layanan SKS. Pembelajaran berdiferensiasi ini bertujuan untuk memfasilitasi kebutuhan belajar peserta didik sesuai dengan minat mereka

Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Kredit Semester dinyatakan dalam satuan jam pelajaran (JP)

Satu Satuan Kredit Semester (SKS) di SMA terdiri dari 1 jam tatap muka, 1 jam tugas berstruktur, dan 1 jam kegiatan mandiri tidak berstruktur

Penjelasan
Kegiatan tatap muka adalah interaksi antara guru dan siswa dalam pembelajaran

Tugas berstruktur adalah kegiatan pendalaman materi pembelajaran yang disusun oleh guru untuk siswa

Kegiatan mandiri tidak berstruktur adalah kegiatan belajar yang dilakukan siswa secara mandiri

Sistem SKS diterapkan di SMA untuk memberikan layanan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan/kecepatan belajar peserta didik

Pertanyaannya : mungkinkah siswa tidak mendapat tugas berstruktur dan tidak berstruktur untuk dikerjakan di rumah (PR) ?
Karena setiap jam pelajaran sudah digunakan untuk tatap muka. Bisa memungkinkan jika ada penambahan jam disekolah, khusus untuk mengerjakan tugas. Jadi siswa bisa pulang jam 17.00 atau 18.00 ?

Jika dikaitkan dengan tujuan Pendidikan SMA, menyiapkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi maka penting artinya pemberian tugas ke siswa untuk melatih diri menuju pendidikan di perguruan tinggi

Tujuan utama dari pendidikan di SMA adalah mempersiapkan siswa melanjutkan ke pendidikan perguruan tinggi. SMA memfokuskan pada pengembangan kemampuan akademik yang luas, sehingga siswa memiliki dasar yang kuat untuk mengambil jurusan yang lebih spesifik di perguruan tingginya