Dramaga, 11 April 2025 – SMAN 1 Dramaga kembali menunjukkan komitmennya dalam menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga peduli terhadap lingkungan. Melalui kegiatan bertema Pengelolaan Sampah Organik melalui Pengembangbiakan Maggot, para siswa kelas X diajak untuk belajar secara langsung tentang pentingnya gaya hidup berkelanjutan dalam rangkaian Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Kegiatan yang difasilitasi oleh Tim PYCLE ini merupakan bagian dari implementasi tema P5 “Gaya Hidup Berkelanjutan”, yang bertujuan membentuk karakter siswa agar memiliki kesadaran dan tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan. Selain itu, kegiatan ini menjadi pelengkap dari berbagai projek lain yang telah dijalankan sebelumnya, seperti praktik ecoprint menggunakan bahan alam dan penanaman hidroponik di area sekolah.

Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan ini, khususnya Tim PYCLE yang telah berbagi ilmu dan pengalaman dalam mengelola sampah organik secara inovatif. “Melalui kegiatan ini, kita tidak hanya membekali siswa dengan pengetahuan teoritis, tetapi juga memberikan pengalaman nyata bagaimana cara hidup berkelanjutan bisa dimulai dari lingkungan sekolah,” tuturnya.

Budidaya maggot, atau larva lalat Black Soldier Fly (BSF), dipilih sebagai metode utama dalam pengelolaan sampah organik karena efektivitasnya dalam menguraikan limbah makanan secara cepat dan efisien. Para siswa belajar mengenali proses-proses penting dalam siklus hidup maggot, cara memberi makan, memanen, serta manfaat ekologis dan ekonomis dari hasil pengembangbiakan tersebut.

Kegiatan ini juga menjadi salah satu bentuk dukungan sekolah terhadap Gerakan Sekolah Sehat (GSS), yang merupakan program nasional dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan nyaman. Salah satu fokus utama GSS adalah membentuk budaya hidup bersih dan sehat yang dimulai dari siswa. Oleh karena itu, kegiatan pengelolaan sampah seperti ini menjadi bagian penting dari strategi sekolah dalam membudayakan perilaku peduli lingkungan sejak dini.

Menariknya, kegiatan ini tidak hanya bersifat edukatif, tetapi juga dilaksanakan dengan pendekatan yang menyenangkan dan berbasis pengalaman langsung. Para siswa tampak antusias mengikuti setiap sesi, mulai dari pemaparan materi, praktik di lapangan, hingga sesi refleksi di akhir kegiatan. Diharapkan, pengalaman ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam dan membekas, sehingga mampu membentuk sikap dan perilaku baru yang lebih ramah lingkungan.

Tak hanya sampai di situ, Wakasek Kurikulum juga menekankan bahwa kegiatan ini sejalan dengan berbagai inisiatif pengelolaan sampah yang telah dijalankan di Provinsi Jawa Barat, seperti program Dari Sampah Menjadi Berkah yang mengedepankan peran aktif masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah dari sumbernya.

Lebih jauh, kegiatan ini juga sejalan dengan program Pemerintah Provinsi Jawa Barat, seperti Dari Sampah Menjadi Berkah, yang mendorong pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah di tingkat sumber.

Di akhir sambutannya, beliau mengajak seluruh warga sekolah untuk menjadikan kegiatan ini sebagai momentum bersama dalam membangun budaya peduli lingkungan yang berkelanjutan. “Semoga apa yang kita lakukan hari ini tidak hanya berdampak bagi kebersihan sekolah, tetapi juga mampu membentuk generasi muda yang sadar, bertanggung jawab, dan berkontribusi nyata dalam menjaga kelestarian bumi kita,” pungkasnya.

Dengan kegiatan seperti ini, SMAN 1 Dramaga terus berinovasi dalam menghadirkan pendidikan yang holistik dan kontekstual, menjadikan sekolah sebagai pusat pembelajaran sekaligus agen perubahan dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.